Hujan turun rintik-rintik, aku mengenggam payungku,keluar menembus udara dingin malam setelah seharian bergulat dengan pekerjaan pindahan kantor yang sungguh melelahkan. Kulangkahkan kakiku dengan cepat, karena sudah terbayang wajah mungil anakku yang menunggu di rumah.
Tiba-tiba langkah kakiku terhenti. Ada sesosok pria yang menghentikan langkahku.
"Maaf mengganggu sebentar," katanya dengan sopan,namun tidak dapat menghentikan seraut wajah yang dipenuhi keraguan. Pria berusia 20 tahunan itu melepaskan helmnya. dan mulai berbicara, "Maaf mbak, tadi saya dari rumah teman, saya mau nagih hutang. Dia punya hutang 100rb sama saya. Saya sudah tunggu dari tadi tapi teman saya tidak datang juga. Uang saya sudah habis. Saya harus pulang rumah saya jauh.Bisakah saya meminta barang uang sedikit, seiklasnya mbak. Bensin saya habis," katanya terbata-bata sambil meunjuk motor yang diparkir tidak jauh dari tempat kita berdiri.
Aku mengamati orang yang ada di hadapanku. Tuhan, apakah dia orang baik-baik? Apakah dia benar-benar membutuhkan pertolonganku? tanyaku dalam hati. Aku membuka mulutku,"Kerja di mana Mas?" "Saya bekerja sebagai cleaning service" jawabnya singkat. Dengan cepat aku membuka dompet yang kusimpan dalam tasku. "Kuambil satu lembar uang 5000an dan satu lembar uang 1000an. "Cukup untuk 1 liter bensin. Cukup kan sampai ke rumah? tanyaku sambil menyodorkan uang tersebut kepadanya. Dia langsung menerima uang tersebut. "Alhamdullilah, makasih banyak mbak," jawabnya penuh ucapan terimakasih,sambil menempelkan uang tersebut di jidatnya. Dia menatapku dalam-dalam. "Hati-hati mbak," tambahnya. Aku hanya tersenyum menjawab ucapan terimakasihnya. Aku cepat-cepat membalikkan badan meneruskan langkahku. Aku takut, dia bukan orang baik-baik yang mengambil kesempatan dalam kesempitan.
Aku sudah berada dalam mobil angkutan. Aku membuka tasku untuk melihat apakah dompetku aman-aman saja berada di sana. Aku menemukannya, berarti aman. Masih terbayang dalam benakku kejadian barusan. Wajahnya penuh ucapan syukur, padahal dia hanya menerima 6000 rupiah dariku. Aku pun ikut terharu. Syukurlah kalau pertolongan kecilku benar-benar dapat membantunya. Ada perasaan senang yang diam-diam menyusup memasuki hatiku. Menghibur diriku yang sedang gundah gulana sedari pagi tadi. Masalah dalam kehidupanku yang membuat aku merasa menjadi orang yang tidak mengucap syukur hari ini. Tapi Tuhan memperlihatkan kasihNya dengan caraNya tersendiri. Terimakasih Tuhan.... Engkau menghiburku dan mengingatkanku dengan berbagai macam caraMu ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar